PEMALANG – Hingga hari ini, Bupati Pemalang, Junaedi dan istri Isna Setiyawati dan sejumlah pejabat lainnya masih menjalani isolasi di RSUD dr M Azhari Pemalang, Senin (28/7). Di hari ketujuh menjalani perawatan di ruang isolasi, Bupati Pemalang menceritakan perkembangan kondisi kesehatannya melalui rekaman video.
“Selamat pagi, salam sejahtera untuk semuanya. Alhamdulillah atas doa dari bapak ibu teman-teman sahabat sekalian, kondisi saya dan ibu baik baik saja,” kata Bupati Pemalang, Junaedi dalam rekaman video tersebut.
Dalam rekaman video yang dikirimkan ke sejumlah pejabat di Pemalang, Junaedi juga menyampaikan bahwa setelah menjalani isolasi dan dalam perawatan dokter di RSUD dr M Azhari Pemalang, kondisi dirinya bersama istri serta sejumlah pejabat lainnya semakin membaik. Dalam waktu dekat, ia bersama istri dan lainnya akan menjalani pemeriksaan swab ulang.
“Dalam waktu dekat akan swab ulang untuk memastikan bahwa kondisi COVID-19 yang ada pada kami, saya ibu dan teman-teman lain,” ujarnya.
Junaedi juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pemalang yang sudah mendoakan dirinya dan istri, serta sejumlah pejabat lain yang juga tengah menjalani isolasi akibat tertular COVID-19. Ia pun berharap bisa segera sembuh dan segera melaksanakan tugasnya kembali sebagai bupati.
“Kepada bapak ibu sekalian, terima kasih atas doa dan dorongan setiap saat kepada kami. Alhamdulillah kami ikhtiar bersemangat berserah diri kepada Allah untuk punya tekad kuat untuk kembali sembuh dan siap melaksanakan tugas tugas pengabdiannya yng ada pada kita semua,” harapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID -19, Kabupaten Pemalang, Tutuko Rahardjo mengaku juga mendapatkan kiriman video langsung dari bupati. Video tersebut diterimanya pada Senin (27/7) pagi melalui pesan Whatsapp.
“Iya tadi pagi saya dikirimi video itu langsung dari beliau dan alhamdulillah kondisi semakin baik,” katanya.
Namun saat disinggung soal kronologi atau riwayat tertularnya bupati, Tutuko hanya menjawab bukan itu yang ia kejar. Namun yang ia kejar adalah kontak dekat dan kontak erat bupati yang dimungkinkan akan menimbulkan penularan terhadap yang lain.
“Yang kami kejar bukan itu, tapi justru yang ada kontak dekat dan erat yang mungkin bisa tertular. Untuk swab ulang kami belum dapat jadwalnya, kemungkinan satu atau dua hari ke depan,” pungkasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post