TEGAL – Pemerintah Kota Tegal bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal, Bank Indonesia (BI) Tegal, perbankan dan lembaga keuangan sepakat go digital untuk membangkitkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
“Kita sepakat go digital, tidak hanya sekedar tagline agar dapat menggerakkan ekonomi di Kota Tegal,” kata Wakil Wali Kota M. Jumadi, didampingi Kepala OJK Tegal Ludy Arlianto dan Kepala BI Tegal M. Taufik Amrozy, di Kantor OJK Tegal, Kamis (25/6).
Jumadi menjelaskan, go digital segera diimplementasikan terutama menyasar UMKM. Sebab, mereka banyak kendala seperti permodalan, market dan SDM. “Kita akan bantu agar Kita Tegal segera pulih,” ujar Jumadi.
Dia mengemukakan, jumlah transaksi di salah satu perbankan di Kota Tegal sebelum pandemi sekitar 1.000 transaksi per hari. Saat pandemi, jumlah transaksi sekitar 200 perhari.
Saat ini, transaksi tersebut sekitar 900 transaksi per hari. Artinya, kata Jumadi, perekonomian di Kota Tegal sudah mulai pulih. Kegiatan perbankan sudah mulai bergerak.
“Optimistis, dengan kita duduk bersama antara Pemkot, BI, OJK, industri keuangan maka pertumbuhan ekonomi cepat pulih,” pungkas Jumadi.
Kepala OJK Tegal Ludy Arlianto mengatakan dunia usaha sudah mulai berjalan. Saat ini momentum untuk menyiapkan UMKM di Kota Tegal sebagai tulang punggung perekonomian daerah. Karena jika sektor UMKM sudah berjalan maka pertumbuhan ekonomi semakin kuat sebab 90 persen pelaku usaha di Kota Tegal adalah UMKM.
Ludy mengungkapkan, untuk melakukan pembinaan UMKM, pihaknya akan menyiapkan big data, infrastruktur, memberikan literasi, meyiapkan platfom digital.
Kepala BI Tegal M. Taufik Amrozy mengaku optimis pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal cepat pulih. Berdasarkan hasil survei oleh BI Tegal, optimisme konsumen pada Januari-Mei kurvanya menurun drastis.April-Mei sudah mulai melandai. Harapannya, Triwulan III Juli-September kurvanya mulai naik. “Optimisme konsumen itu penting, karena daya belinya ada di mereka,” pungkas Taufik. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post