PEKALONGAN – Entah apa yang ada di benak seorang pemuda yang bernama Wahono, 20 tahun, warga Dukuh Gandu Kidul Desa Tengeng Wetan Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Gara-gara diputus cinta, ia nekat melakukan bunuh diri dengan cara meminum air campuran sabun cuci. Dan dilanjutkan dengan menggantung diri dengan seutas tali rafia.
Lebih tragisnya lagi ia terlebih dahulu memfoto dengan handphone dan mengirimkan ke handphone pacarnya via WA. Ia juga merekam aksi bunuh dirinya.
Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan membenarkan bahwa Polsek Sragi pada Senin (14/1/2019) sekitar pukul 18.00 wib telah menerima laporan dari perangkat Desa Tengeng Wetan Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Bahwa ada seorang laki-laki yang meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara menggantung diri. Dari laporan tersebut, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian dan selanjutnya melakukan olah TKP, mencari barang bukti dan mencari saksi.
Kapolres mengungkapkan, dari saksi diperoleh keterangan, pada hari Senin (14/1/2019) sekitar pukul 18.00 wib, saat kedua orang tua korban pulang dari jualan di pasar sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan, mendapati pintu samping rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Pintu utama juga dalam keadaan terkunci sehingga ibu korban membuka secara paksa pintu samping rumah.
“Setelah pintu samping terbuka, ibu korban menuju ke dapur dan melihat korban (anaknya) dalam keadaan tengkurap di lantai dengan kepala menghadap ke selatan,” kata Kapolres, Selasa 15 Januari 2019.
Melihat hal itu ibu korban langsung berteriak, “Bah .. Abah Sindong Knopo Iki.. (Pak Anak Kita Kenapa Ini)”. Kemudian Ayah korban yang pada saat itu masih berada di luar rumah langsung menghampiri Istrinya. Karena panik melihat korban dalam keadaan tidak sadarkan diri lalu kedua orang tua korban mengangkat anaknya tersebut untuk dibawa ke kamar. Selanjutnya ayah korban memberitahu kakak korban melalui handphone.
Sampai di rumah, korban langsung dibawa ke Puskesmas Sragi dan pada pukul 18.45 wib korban langsung diperiksa oleh perawat jaga Puskesmas Sragi dan Mantri Kesehatan. Naas, dari hasil pemeriksaan, korban dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Berdarkan hasil visum luar dari tubuh korban yang dilakukan oleh petugas jaga Puskesmas dan Mantri Kesehatan Puskesmas Sragi , tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan namun hanya ada bekas jeratan di leher bagian atas,” jelasnya.
Dari hasil penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui pertama kali menemukan korban dengan didukung oleh bukti-bukti petunjuk atas kematian korban. Petugas menduga kalau korban diduga melakukan bunuh diri dengan sebelumnya meminum air campuran sabun cuci.
“Setelah itu korban melakukan gantung diri di dapur dengan menggunakan tali rafia yang telah disediakannya, dibuktikan dengan rekaman dan foto dari handphone milik korban,” pungkasnya. (*)
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post