BREBES, Panturapost.com – Dengan kelainan penyakit langka yang dialaminya Raffa Ayu Madisa (13) bocah yang masih duduk di bangku SMP kelas tiga Muhammadiyah Kluwud Brebes itu masih menjalani kegiatan sekolah seperti biasa.
Meskipun sering kali bolak balik meninggalkan ruang kelasnya untuk pergi ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) setiap harinya karena rasa sakit yang dialaminya. Raffa pun tak pernah merasa malu kepada teman-temanya dengan kondisi kelainan pencernaan yang dialaminya itu. Ia tetap bersemangat untuk datang ke sekolah.
“Anaknya aktif sekali kalau di sekolah. Memang sering kali ijin keluar kelas untuk ke UKS istirahat. Ya itu tadi, karena perutnya sering sakit dan nyeri katanya. Kami guru dan sekolah disini sudah memaklumi,” ucap Seorang guru SMP Muhammadiyah Kluwud, Slamet.
Bahkan, pihak sekolah pun telah memberikan dispensasi atau kelonggaran kepada Raffa agar tak perlu berangkat sekolah Dan belajar sendiri di rumah.
“Kami sudah tawarkan fasilitas pengajaran melalui media internet melalui HP Android. Jadi Raffa nggak perlu datang ke sekolah, guru disini yang akan berikan pelajaran melalui HP itu. Tapi anaknya nggak mau dan tetap memilih untuk berangkat,” kata dia.
Setiap hari Raffa selalu diantarkan oleh ibundanya baik berangkat ataupun pulang sekolah pun dijemput. Karena memang kondisi kesehatannya tidak boleh terlalu kecapekan.
“Kalau kecapekan, perut Raffa sakit dan nyeri. Biasanya juga lemas sekali katanya,” katanya.
Tak hanya sekolah saja, Raffa pun juga berminat untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
“Raffa juga bilang mau ikut pencak silat dan drum band. Tapi kami para guru disini membujuknya agar tak usah mengikutinya karena kondisinya sedang sakit,” katanya.
Raffa pun yakin, jika kelainan penyakit yang dialaminya selama 13 tahun itu segera kembali normal dan sembuh.
“Insyallah saya yakin bisa sembuh, kerana saya ingin membahagiakan kedua orang tua yang selama ini berjuang,” ucap Raffa.
Ia pun tak ingin perjuangan kedua orang tua dan orang terkasihnya yang selama ini mendorong kesembuhannya merasa kecewa.
“Didalam pikiran saya saat ini, saya ingin sembuh. Segala usaha dan doa akan pasti ada jawaban. Saya sayang bapak, ibu, adik dan orang -orang yang sudah baik membantu kesembuhan selama ini,” katanya.
Raffa pun bercita-cita menjadi seorang dokter. Ia berharap jika suatu saat bisa membantu orang lain yang mengalami kelainan penyakit lainya.
Hingga kini, Raffa pun masih sering mengeluhkan rasa gatal-gatal di perutnya terutama di saluran buatan pencernaan yang berada di perutnya.
“Rasa sakit apapun yang saya selama ini, insyallah saya masih kuat,” dia memungkasi. (MAQ/NUG)
Discussion about this post