BREBES – Ratusan karya seni ditampilkan dalam Pameran Seni Rupa dan Seminar yang digelar di Pendopo 2 Gedung Eks Kawedanan Bumiayu, Selasa, 27-28 November 2018. Pameran dibuka penampilan tari dari SMA Negeri 1 Paguyangan klasik dengan mengenakan kostum petani.
Panitia Pameran Haris Zulfikar menuturkan, pameran digelar bertujuan untuk mengenalkan kembali identitas bangsa. “Pameran ini agar mengenalkan kembali identitas bangsa. Keberagaman dengan kebhinekaan yang bangsa dengan seni,” katanya.
Secara khusus, tema pameran yakni Mencintai Seni Budaya Sama dengan Memperkokoh Identitas Kebangsaan akan dibahas dalam sesi seminar.
Haris yang akrab disapa Agep ini mengungkapkan, pameran karya seni tersebut merupakan perdana digelar di Kabupaten Brebes Wilayah Selatan. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Sanggar Suwung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Sanggar Suwung bekerjasama dengan Kemendikbud. Karena Sanggar Suwung asasnya saling melengkapi dan mewadahi kreatifitas dari pelaku seni se-Brebes Selatan,” tutur dia yang juga Wakil Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes tersebut.
Dijelaskan, setiap seniman menampilkan antara 10-11 karyanya. Adapun macam karya tersebut, dari lukisan dan beberapa kerajinan kreatif. “Beberapa seni lukis yang ditampilkan ada aliran realis, abstrak, kontemporer, dekoratif dan natural,” katanya.
Agep berharap dengan kegiatan tersebut akan mengingatkan masyarakat nilai luhur bangsa yang beranekaragam ke semua kalangan. “Harapannya ingin saling mengingatkan nilai luhur yang unik yakni keberagaman. Contohnya refleksi akulturasi buda Jawa dan Sunda di Brebes Selatan,” ujar Agep.
Sementara satu peserta pameran Ayub Solikhin menampilkan karya seni bergambar Jokowi dan Prabowo berbahan serbuk kayu. Ia beralasan penampilan karya dua tokoh nasional tersebut untuk menarik pengunjung pameran.
“Sebenarnya untuk mengedukasi khalayak limbah bahwa bisa bernilai jual. Makanya menggunakan figur Jokowi dan Prabowo,” katanya.
Ayub bersama Koko dengan tekun menyangrai limbah berbentuk serbuk kayu. Ia mengaku proses pembuatannya hanya membutuhkan waktu satu hari. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post