BREBES – Langkah Pemkab Brebes yang akan menerapkan new normal kembali menuai kritikan dari tokoh masyarakat. Rencana penerapan new normal itu dinilai mengabaikan realita adanya kasus positif Virus Corona atau COVID-19 yang terus bertambah.
Sebelumnya kritikan datang dari Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Anak Cabang Kecamatan Bumiayu Hj Farah Efi yang meminta pemberlakuan new normal ditinjau ulang. Kali ini mantan Wakil Bupati Brebes periode 2002-2007 Faris Sulchak menganggap penerapan new normal sebagai sikap ketidakseriusan dari Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Brebes sendiri.
“Ketua Gugus Tugas atau Bupati jangan tenang-tenang atau diam saja. Ini perlu ditangani serius,” katanya kepada awak media, Kamis (7/7/2020).
Dia menyebut, penanggulangan dan pencegahan COVID-19 belum maksimal. Sebagai contohnya adalah minimnya sosialisasi akan bahaya COVID-19 dan cara penanggulannya di masyarakat.
“Sosialisasi dan upaya pencegahan terus dilakukan jangan berhenti,” tegasnya.
Menurut dia, semestinya di tingkat kabupaten lebih aktif dan maksimal dalam penangan COVID-19. Apalagi wilayah Brebes bagian selatan, sudah banyak yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan harus ada tindakan lebih maksimal penanganannya.
“Saya tidak ingin jika selatan ini terabaikan dan menjadi seperti di Jawa Timur,” tegas Faris.
Penerapan new normal yang akan dilakukan bertahap di Kabupaten Brebes juga perlu dikaji ulang. Penerapan new normal jangan disamakan di semua wilayah, setiap wilayah atau kecamatan kondisinya berbeda.
“New normal jangan diratakan, di kecamatan-kecamatan ada yang masih zona merah tentu harus dibedakan,” kata Faris.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang new normal yang benar. Maka perlu memahami new normal adalah menerapkan kebiasaan hidup baru dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau cuma ajakan atau himbuan saja supaya pakai masker tidak ada artinya. Di Kabupaten Banyumas saja ada sanksi bagi yang tidak pakai masker, sehingga warga menjadi patuh,” terang Faris.
Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Brebes Djoko Gunawan ketika dikonfirmasi mengatakan, penerapan new normal di Brebes baru pada tahap simulasi. New normal juga tidak diterapkan di semua kecamatan. Kecamatan yang masih ada pasien COVID-19 tidak diberlakukan new normal. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post