TEGAL – Ketua Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Khofifah Indar Parawansa, Minggu (3 Januari 2019), menghadiri deklarasi Jaringan Kiai – Santri Daerah (JKSD) di Tegal, Jawa Tengah.
Acara yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Trisanja, Slawi, Kabupaten Tegal, dihadiri ribuan santri dan kiai serta muslimat NU dari Kabupaten Tegal.
Acara deklarasi JKSN, yang merupakan jaringan pendukung pasangan Capres Joko Widodo dan Cawapres Ma’ruf Amin, diselingi alunan musik dengan lagu-lagu yang isinya memberikan semangat bagi kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Gor Trisanja terisi penuh oleh ribuan fatayat/musimat NU, santri, Banser, dan para kyai.
Ketua Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Khofifah Indar Parawansa optimistis dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres, Jokowi – KH Ma’ruf Amin, akan melampaui target.
“Perhitungan saya, masih signifikan jika melihat survei posisi sekarang. Apalagi akan terus dilakukan penguatan jaringan seperti JKSN yang merupakan satu dari elemen-elemen tim pemenangan Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin,” ujar Khofifah yang juga merupakan gubernur Jawa Timur terpilih.
Khofifah mengungkapkan, permintaan untuk deklarasi JKSN terus berdatangan. Termasuk dari WNI yang berada di luar negeri, seperti Malaysia, Arab Saudi, dan Singapura.
Menyinggung dukungan di Jawa Tengah terhadap pasangan Capres No 1, Khofifah menyatakan, Jateng masih signifikan. Termasuk di daerah-daerah kantong warga Nahdliyin, seperti Tegal, Brebes, Batang.
”Bahkan di Wonosobo cukup baik di sana,” kata dia.
Dalam deklarasi, Ketua Umum JKSN Roziqi mengukuhkan pengurus JKSN Kabupaten Tegal, yang di dalamnya terdapat sejumlah tokoh kiai dan ulama dengan diketuai oleh Ali Murtadho.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal Umi Azizah yang juga Bupati Tegal, mengatakan, Jokowi – Ma’ruf adalah paket lengkap khususnya dalam memperjuangkan keutungan NKRI dan ahlussunnah waljamaah.
“Presiden Jokowi sudah memberikan bukti kerja nyata membangun infrastruktur yang bermanfaat untuk kita semua. Dari Surabaya ke Tegal hanya enam jam. Beliau juga berpasangan dengan Kiai Ma’ruf, seorang ulama yang akan menjaga ahlusunnah waljamaah. Maka memperjuangkan mereka adalah jihad akbar,” kata dia.
Umi menuturkan, Jokowi juga pemimpin yang mewujudkan adanya Hari Santri Nasional. Dan kini juga sedang diperjuangkan penyusunan untuk Undang Undang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang tentunya akan memberikan ruang besar untuk kesetaraan pendidikan di pesantren.
“Pak Jokowi juga yang mengesahkan Perppu Ormas yang melarang organisasi masyarakat yang anti Pancasila.”
Memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf, menurut dia, menjadi bagian dari jihad politik dalam hal memilih pemimpin yang mendukung perjuangan ulama dan santri. “Bukti dukungan Jokowi di antaranya penetapan Hari Santri, 22 Oktober. Belum termasuk pembangunannya yang berpihak pada kepentingan rakyat, sarana infrastruktur yang terus membaik,” ungkap Umi. (*)
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post