TEGAL – Makanan tradisional seperti rujak saat ini menjadi salah satu ciri khas dari beragam kuliner tradisional di Indonesia. Jika di Surabaya ada Rujak Cingur, lalu di Cirebon ada Rujak Bebek, di Tegal ada rujak Rujak Teplak.
Rujak Teplak merupakan kuliner Tegal yang sehat karena terbuat dari sayur-sayuran. Biasanya dijual pada pagi hari dan siang menjelang sore. Porsinya yang tidak terlalu banyak sehingga sangat cocok untuk mengganjal perut.
Bahan utama pembuatan Rujak Teplak ini hampri sama dengan rujak di daerah lain. Yakni sayur-sayuran seperti kangkung, daun singkong, daun papaya, lembayung, selada, dan kol. Bahan utama itu direbus dan diberi bumbu rujak.
Yang jadi pembedanya adalah, bumbunya. Di daerah lain umumnya bumbu rujak menggunakan bahan dasar dominan kacang. Adapun bumbu Rujak Teplak dibuat dari singkong yang telah direbus dan dihaluskan atau ditumbuk.
Setelah itu, lalu dicampur dengan bumbu lain seperti gula merah, cabe merah, garam, terasi, asam jawa, dan diberi sedikit air. Di Kabupaten Tegal, bumbu rujak teplak juga kerap disebut dengan “sambal gaul”.

Salah satu penjual Rujak Teplak di Tegal adalah Rikhanah, 47 tahun. Dia menjual Rujak Teplak di daerah Balapulang Wetan, Kecamatan Balapulang, sejak tahun 2000 atau 20 tahun lalu hingga sekarang.
“Kalau jualan saya sendiri dari tahun 2000 tapi keluarga dari dulu sudah jualan, dari nenek, jadi resepnya turun-temurun sampai ke saya sekarang ini,” tuturnya.
Dalam sehari dia bisa menjual 40 bungkus. Jualannya akan bertambah banyak jika dia menerima pesanan dari kelompok pengajian ibu-ibu. “Kalau ada kumpulan atau jamiyahan, banyak yang pesan,” katanya.
Satu porsi rujak teplak Ibu Rikhanah hanya dijual dengan harga 2.500 rupiah tiap bungkus. Makan rujak teplak akan lebih nikmat jika ditemani dengan krupuk mie khas Tegal. (Mag)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post