TEGAL – Sebuah rumah milik di Desa Tamansari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal milik Wartono (53) sebagian bangunannya ambruk, Selasa (3/11). Diduga karena akibat adanya pergeseran tanah atau tanah bergerak.
Salah seorang relawan PMI Jatinegara, Rereb Kanthi Pangestu, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Menurutnya dugaan adanya tanah bergerak itu muncul karena sebelum ambruk, bangunan rumah tersebut mengalami retak-retak.
“Tanahnya juga retak retak sehingga bangunan tidak kuat menahan atap akhire ambruk,” katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Karena saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa karena saat kejadian pemilik rumah sedang bekerja di sawah. Sesaat kejadian, warga sekitar langsung menyusul ke sawah untuk memberitahu Pak Wartono bahwa rumahnya ambruk,” katanya.
Rumah tersebut, lanjut Rereb, dihuni tiga orang, yakni Wartono, istri Sayu (52) dan anaknya, Elma Fiana (21). Karena kerusakan rumah cukup parah, maka penghuni rumah mengungsi di rumah saudaranya.
“Yang ambruk itu separuh bangunan, sedangkan bangunan lainnya sudah retak-retak. Warga pun sudah bergotong royong untuk membersihkan puing puing bangunan. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 30 juta,” ujarnya.
Kepala desa setempat Tarno mengatakan, pihaknya belum memastikan apakah ambruknya rumah tersebut akibat adanya pergeseran tanah. Karena rumah warga yang lain maupun insfrastruk di desa tersebut tidak mengalami kerusakan.
“Saya belum tahu apakah itu ambruk karena pergeseran tanah. Yang ambruk hanya 1 rumah dan kondisi infrastruktur seperti jalan desa tidak ada kerusakan,” jelasnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post