TEGAL, Panturapost.com – Rumah megah lagi mewah di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, masih berdiri kokoh. Keberadaannya cukup menyita perhatian orang yang lewat. Sebab, rumah dengan dua lantai tersebut berada di tengah pembangunan proyek tol Pejagan-Pemalang.
Hingga Selasa, 28 Maret 2017, rumah milik Samawi, juragan warteg itu masih berdiri kokoh. Rumah-rumah di sekelilingnya sudah dibongkar hingga rata tanah. Di sebelah timur, ada semacam bangunan untuk jembatan Tol.
“Sampai saat ini belum ada kesepakatan harga. Kasusnya sudah sampai tahap kasasi di MA (Mahkamah Agung),” kata Mulya Setiawan, Pimpinan Proyek Tol Pejagan-Pemalang.
Baca juga: Rumah Milik Juragan Warteg Berdiri Megah di Tengah Proyek Tol
Asmawi sebelumnya melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Slawi. Namun karena terlambat mengajukan, pihak PN menolak gugatan itu. “Akhirnya mengajukan kasasi,” kata Wawan, sapaan akrab Mulya Setiawan.
Sementara itu, sebelumnya menurut keterangan ayah Samawi, Tarmidi, 70 tahun, anaknya memang enggan melepas rumah itu lantaran harga yang ditawarkan terlalu rendah. “Katanya mau dibayar Rp 1,5 miliar. Tapi dia enggak mau, enggak cocok,” kata dia.
Dia mengaku tidak tahu secara pasti berapa ukuran rumah milik anaknya. Namun, yang jelas luasnya tidak sampai lebih dari 400 meter persegi. “Di sini (dibelakang rumah Samawi) rumah ukuran 400 meter persegi, dilepas Rp 1,5 miliar. Tapi kan bentuk rumahnya tidak sebagus rumah Samawi, meskipun ukurannya lebih kecil,” katanya.
Baca juga: FEATURE: Cerita Rumah Juragan Warteg Bertahan di Lahan Proyek Tol
Di desa setempat, ada 28 rumah yang terkena dampak proyek tol. Sebanyak 27 rumah sudah sepakat soal harga, dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) pembebasan lahan tol. Hanya satu rumah yang belum deal yaitu rumah milik Samawi. (Rhn)
Discussion about this post