BREBES – Proses pemulangan belasan warga Brebes yang telantar di Balikpapan, Kalimantan Timur mengalami beberapa kendala. Selain persoalan biaya transportasi untuk pemulangan, Pemkab Brebes dinilai tidak ada upaya serius menyikapi hal itu. Padahal, Bupati Brebes Idza Priyanti sebelumnya menyatakan siap upayakan pemulangan warganya itu.
Meski demikian, Anggota DPRD Kabupaten Brebes Zubad Fahillatah yang bertolak ke Balikpapan memberikan kabar positif. Pada hari Sabtu (8/9), 19 warga Brebes yang telantar dipastikan pulang ke kampung halaman.Dengan menggunakan transportasi laut, mereka dijadwalkan bertolak dari pelabuhan Balikpapan sampai ke Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
“Memang kedatangan saya kesini (Balikpapan) untuk berupaya bagaimana caranya segera memulangkan mereka,” ucap Zubad Fahillatah, Kamis 7 September 2018.
Ia menerangkan, jika pemulangan belasan warga yang telantar membutuhkan biaya minimal anggaran sebesar Rp 18.050.000. Yakni, untuk pembelian tiket dari Balikpapan menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, membeli tiket bus dari Surabaya menuju Brebes dan uang saku warga selama dalam perjalanan pulang.
“Awalnya mau dijemput pakai mobil komisi. Tapi karena lebih efisien mungkin naik bus atau kereta. Kalau biaya kira-kira kebutuhannya minim Rp 18.050.000,” kata dia.
Terkait kebutuhan anggaran ini, kata Zubad, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Sosial Kabupaten Brebes. Bukannya mendapatkan solusi, namun kedua instansi yang membidangi tersebut angkat tangan untuk mencukupi kebutuhan biayanya. Alasannya tidak ada anggaran.
Melihat kondisi itu, kata Zubad, pihaknya berkoordinasi dengan Ketua DPRD Kabupaten Brebes. Hasilnya pimpinan DPRD itu mau membantu biaya pemulangan senilai Rp 10 juta, dan sisanya menjadi tanggungjawab pribadinya. “Ya sudah nda papa saya bantu mereka. Memang Pemkab angkat tangan, tetapi belasan warga ini tetap akan pulang. Yang penting mereka pulang dulu, kasian kalau kelamaan di sana,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, belasan warga asal Kabupaten Brebes, saat ini telantar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Mereka yang merupakan pekerja galian kabel telepon diduga menjadi korban penipuan tenaga kerja oleh oknum biro penyedia jasa tenaga kerja. Para pekerja itu berasal dari beberapa desa di Kecamatan Larangan dan Banjarhajo, Kabupaten Brebes. Mereka tidak bisa pulang ke kampung halamannya, lantaran uang gaji mereka diduga dibawa kabur oknum mandor atau kordinatornya.(*)
Editort : Muhammad Abduh
Discussion about this post