BREBES – Kecelakaan maut yang terjadi di Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Selasa, 20 Maret 2018, menyisakan cerita lain. Seperti dialami Karnaen, 72 Tahun. Rumahnya rusak parah akibat ditabrak oleh truk bertonase.
Saat kejadian, seperti biasanya Karnaen setiap pagi mempersiapkan batu-batu yang akan dipecah di depan rumah. Pekerjaannya adalah tukang batu. “Tadinya mau kerja dengan mempersiapkan split (batu kecil) yang akan dipecah. Tapi mending Salat Dhuha saja,” katanya kepada Panturapost.id.
Saat sedang menjalankan salat, tiba-tiba dia mendengar suara benturan yang cukup keras. Lalu anaknya menghampiri dan langsung memeluknya. “Bunyi kretek, kretek, kretek. Langsung anak saya semuanya lari ke saya memeluk sambil menangis,” katanya.
Anak-anaknya menghampiri karena mengira, dirinya menjadi korban kecelakaan. “Karena anak-anak tahu pendengaran saya sudah kurang baik, makanya mereka menghampiri,” terang Karnaen.
Rumahnya baru kali ini tertabrak truk. Beruntung, dua pohon di teras, roboh ke rumah sebelah utara, bukan roboh ke rumah miliknya. “Alhamdulillah diselamatkan dengan salat duha dahulu. Kalau tidak, saya tidak lagi di sini,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, truk tonase pembawa kedelai melaju kencang hingga menabrak satu mobil bak terbuka dan lima motor. Karena kencang, truk menabrak dua rumah yang berjejer di sisi barat jalan. Akibat kejadian ini, lima orang tewas di lokasi, dan satu tewas saat dirawat di RS Siti Aminah. (Rez)
Berita ini sudah tayang di Panturapost.id
Discussion about this post