TEGAL – Sebanyak 9 warga Kabupaten Tegal yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Tegal dinyatakan positif terpapar COVID-19. Namun demikian, Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tegal sulit menindaklanjuti. Pasalnya, dari 9 nakes tersebut, baru 4 yang dilaporkan sudah dilakukan test swab pada kontak eratnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro mengatakan bahwa lonjakan kasus COVID-19 ini merupakan tertinggi selama pandemi.
“Dari kasus ini, baru 4 kasus yang dilaporkan sudah diambil spesimen swab pada kontak erat keluarga oleh Dinas Kesehatan Kota Tegal, Kamis (06/08) lalu,” katanya.
Keempat nakes itu, lanjut Joko, adalah perempuan inisial AAN, asal Desa Bongkok, Kecamatan Kramat yang bekerja di Dinkes Kota Tegal. Kondisi klinis baik, tanpa gejala dan saat ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Kedua, perempuan inisial EA, asal Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat. EA yang bekerja di Puskesmas Tegal Timur ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dengan kondisi klinis baik, tanpa gejala.
Ketiga, perempuan inisial RES, asal Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat. RES yang bekerja di Puskesmas Tegal Timur ini juga tanpa gejala sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Sementara kasus keempat adalah seorang dokter di Puskesmas Tegal Timur, berinisial L, asal Desa Bongkok, Kecamatan Kramat.
“Untuk kasus L ini, meski alamat KTP-nya tertera warga Desa Bongkok, akan tetapi rumahnya ada di Kota Tegal. Termasuk isolasi mandiri juga di rumahnya di Kota Tegal,” ujarnya.
Sementara itu, untuk lima kasus lainnya, sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut dari Dinkes Kota Tegal. Kelimanya adalah S, seorang perempuan asal Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi yang bekerja di Puskesmas Debong Lor. Kedua adalah E, seorang dokter gigi yang bertugas di Puskesmas Bandung, asal Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi. Ketiga adalah IT, asal Desa Adiwerna, Kecamatan Adiwerna yang bekerja di Puskesmas Bandung. Keempat adalah RAP, seorang perempuan asal Desa Kendalserut, Kecamatan Pangkah yang bekerja di Puskesmas Tegal Timur dan Kelima adalah seorang laki-laki, berinisial DAN, asal Desa Lumingser, Kecamatan Adiwerna yang bekerja di RSUD Kardinah Kota Tegal.
“Petugas kami di lapangan mengalami kendala untuk mendapatkan informasi kontak eratnya karena mereka belum mau di-tracking dengan alasan akan di-tracking Dinas Kesehatan Kota Tegal,” ungkapnya.
Dengan demikian, total terdapat 66 kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Tegal. Dari jumlah tersebut, 39 orang sembuh, 20 orang sedang menjalani perawatan dan 7orang meninggal dunia. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post