TEGAL– Parade pembacaan puisi “Kang Maman Suherman” digelar Kampung KB Melati Sekolah Laut Sakila Kerti di Pulo Kodok Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, Minggu (12/7/2020).
Para peserta membacakan satu puisi karya Kang Maman. Hadir Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi beserta isti Dyah Probondari, Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tegal Edy Suripno beserta istri Ratna Edy Suripno. Kemudian Anggota DPRD Kota Tegal Hj. Ely Farisati, Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari. Hadir pula seniman Kota Tegal seperti Atmo Tan Sidik, Yono Daryono, Apas Khafasi serta seniman lainya.
Jumadi dalam kesempatannya menyampaikan apresiasi terhadap keberadaan sekolah laut. “Karena Tegal Kota Bahari jadi kita fokus untuk mencoba membangun sekolah laut sekolah informal untuk kalangan marjinal yang belum teredukasi dengan baik. Sakila Kerti yang sudah berhasil di terminal, kini kita mencoba sekolah laut di sini,” kata Jumadi.
Jumadi menambahkan bahwa ke depan akan membidik Kota Tegal sebagai kota literasi.
“Kita harus kerja keras. Kita bergerak terus. Harapan saya tentu harus kita bergerak bersama. Jangan kasih kendor. Kita semangat untuk pengerak literasi. Tegal bisa menjadi kota liteasi di Indonesia,” ujar Jumadi.
Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tegal Edy Suripno menampaikan, dirinya mendukung sekolah laut di Kota Tegal. “Komisi 3 DPRD Kota Tegal mendukung untuk didirikannya sekolah laut di Kota Tegal. Ini tantangan bagi kita semua untuk memberikan perhatian dalam kewajiban pemerintah terhadap masyakat pesisir,” ujar Edy Suripno.
Edy Suripno berpendapat bahwa saat ini pesisisir telah memberikan sumbangsih besar bagi daerah, baik segi wisata maupun sisi pemanfaatan perekonomiannya. “Dengan adanya sekolah laut ini akan memberikan edukasi kepada masyakat terkait pendidikan dan menjaga lingkungan dan banyak apek yang dapat kita trasformasi dalam sekolah laut,” ujar Edy Suripno.
Yusqon, Ketua TBM Sakila Kerti secara langsung membacakan sambutan dari Sastrawan Nasional Maman Suherman. Dalam sambutanya itu menyampaikan bahwa sungguh beruntunglah orang yang mau iqra, apalagi sampai menyebarkan iqra dan mengajak orang-orang untuk iqra, dan jadi cerdas karenanya.
“Sungguh berbahagia orang-orang yang mengajak sesamanya untuk menggunakan akalnya, untuk mau menelaah, untuk mau berpikir. Begitulah yang kulihat saat menyaksikan Sakila Kerti.”
“Menebar kata-kata, menyusun kata-kata, mengajak orang-orang, tua dan muda untuk mengikuti perintahNya, mensyukuri karunia Ilahi pelajaran, yang pada akhirnya bermuara pada mensyukuri anugerah terbesarNya pada manusia, yakni akal pikiran,” imbuhnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post