TEGAL – Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Balapulang mencatat, selama musim kemarau 2018 ini, di wilayahnya telah terjadi kebakaran hutan seluas 6 hektare (Ha). Terakhir, terjadi kebakaran hutan di petak 87 RPH Kaligimber di Desa Pamiritan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, Minggu (19/8) sore.
“Kebakaran hutan kemarin (Minggu, 19 Agustus 2018) akibat putung rokok yang dibuang sembarangan. Kami langsung melakukan pemadaman agar tidak meluas,” kata ADM KPH Balapulang Gunawan Sidik Pramono didampingi Humas KPH Balapulang, Juli Kusnadi, Senin (20/8).
Akibat kebakaran itu, setidaknya menghanguskan pohon jati yang telah ditanam sejak 1969. Di mana, rata-rata usia pohon yang terbakar sekitar 30 tahun.
Beruntung, berkat laporan warga dan kesigapan Tim Satuan Pengendali Kebakaran (Satdalkar), api dapat segera dipadamkan. Ketika itu, upaya pemadaman dengan menggunakan peralatan gepyok alami.
“Luas lokasi yang terbakar hanya 0,7 hektar. Tidak ada kerugian karena pohon jati tua yang bisa tumbuh lagi saat terkena air hujan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, jumlah 6 Ha itu sebenarnya tersebar di Kabupaten Tegal dan Brebes. Kejadian itu, katanya cukup mengganggu arus lalu lintas, karena asapnya sempat menutupi pemandangan di jalan.
Sebenarnya, areal hutan bukan tidak ada pengawasan. Akan tetapi Tim Satdalkar yang terdiri dari Polhut, LMDH dan Asper wilayah pengawasannya cukup luas. Untuk itu, Sidik tetap meminta kerja sama masyarakat dalam mengawasi areal hutan.
“Tim selalu siaga 24 jam. Tapi kita juga memaksimalkan peran masyarakat guna melaporkan kejadian kebakaran,” jelas dia.
Dia bersyukur, dengan kepedulian dari masyarakat dalam bentuk laporan, penanganan kebakaran dilakukan dengan sigap.
Selain itu, pihaknya kerap melakukan pelatihan pemadaman kebakaran di hutan bersama masyarakat sekitar. “Kami juga aktif patroli rutin tidak hanya saat kebakaran, tapi juga antisipasi tindak pidana pencurian kayu,” tandas dia. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post