TEGAL – Memperingati Nuzulul Quran 17 Ramadan 1440 H yang bertepatan dengan 22 Mei 2019, warga Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal menggelar pawai obor. Acara yang diinisiasi oleh pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Sidakaton juga diwarnai dengan arak-arakan replika masjid.
Rombongan peserta pawai mulai berkumpul di halaman balai desa setempat. Mereka mengambil obor yang sudah disiapkan dan saling menyulut apinya. Peserta kemudian berjalan mengitari desa dengan jarak tempuh sekitar 3 kilometer.
Warga desa mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua berbaur dalam kemeriahan pawai tersebut. Setiap rombongan melintas, warga lain tampak antusias untuk menonton arak-arakan tersebut.
Ketua Panitia, Akhmad Tobi’in menjelaskan, kegiatan tersebut digelar memperingati malam turunnya Kitab Suci Alquran. “Kegiatan ini kita rangkai dari pemuda Sidakaton kita kumpulkan dalam satu wadah Karang Taruna,” jelas Tobi’in.
Panitia dalam kesempatan itu menyediakan 500 obor. Meski dalam pelaksanaannya banyak warga yang antusias hingga obor yang disediakan tak mencukupi. “Kita estimasi 500 obor saja, ternyata kurang. Antusias warga ternyata lebih banyak,” tutur Tobi’in.
Selain sebagai sarana syi’ar Islam, dipilihnya pawai obor karena sebagai simbol semangat dan kebangkitan para pemuda dalam berkegiatan positif. Sehingga bisa turut serta membangun desanya.
“Jadi sebelum kita gelar acara ini, kita sowan dulu bertanya kepada kepala desa maupun sesepuh desa, ternyata obor itu tanda semangat, kebangkitan. Bahwa ini merupakan tanda kebangkitan pemuda Sidakaton,” terang Tobi’in.

Setelah menempuh rute yang ditetapkan, para peserta pawai obor kembali ke halaman balai desa. Tak sampai di situ saja, beberapa pemuda unjuk kebolehan dalam atraksi obor. Mereka menyemburkan minyak tanah ke arah nyala obor, hingga tampak seperti semburan api keluar dari mulut mereka.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post