PEKALONGAN – Amir (35) warga Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan nekat membakar diri dan keluarganya usai terlibat cekcok dengan istrinya, Mala. Peristiwa itu membuat warga setempat heboh.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.15 WIB di rumah mertuanya di Desa Karangsari, Pekalongan. Akibat kejadian itu, Amir, istri dan anaknya yang masih berumur 3 tahun mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh.
Kapolsek Bojong, Kabupaten Pekalongan, AKP Suhadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, api yang membakar rumah tersebut muncul pertamakali dari dalam kamar korban yang dalam kondisi terkunci.
“Keterangan warga, dari sore hingga malam hari itu keluarga itu terlibat cekcok. Dan informasi yang kami dapatkan memang keluarga itu sering terlibat pertengkaran,” katanya.
Saat warga mendengar ada pertengkaran, lanjut Suhadi, beberapa warga berinisiatif mendatangi rumah tersebut. Mereka khawatir terjadi apa-apa. Namun saat akan mendobrak kamar yang terkunci, tiba-tiba korban bernama Amir keluar dari kamar dan meminta warga pergi dan ikut campur persoalan rumah tangganya.
“Warga berinisiatif mendobrak kamar, tapi kemudian Amir keluar dan langsung ngomong ke warga ‘sudah jangan ikut campur, ini masalah keluarga saya’,” ujarnya.
Meski sudah diminta pergu, namun warga masih tetap bertahan dan menunggu di depan pintu kamar. Beberapa kemudian, muncul api dari dalam kamar dan akhirnya warga pun terpaksa mendobrak pintu kamar dan menyelamatkan korban yang terbakar.
“Begitu lihat ada api dari dalam kamar, warga langsung masuk dan mengevakuasi korban. Sekarang korban sudah dibawa ke 2 rumah sakit yang berbeda. Untuk Amir dibawa ke RSI Pekajangan dengan luka bakar 70 persen. Sedangkan untuk Mala dan anaknya dibawa ke RSUD Kajen,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Azizah membenarkan bahwa korban sering terlibat pertengkaran. Bahkan, informasi terakhir, Amir dan istrinya sering bertengkar karena memperebutkan hak asuh anak.
“Ya saya dengar dari warga memang dia sering bertengkar, dan warga pun khawatir terjadi sesuatu. Dan ternyata benar kejadiannya seperti itu. Terakhir bertengkar soal hak asuh anak,” ungkapnya.
Diketahui, dalam rumah tersebut terdapat 3 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 10 orang. Azizah pun mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) setempat untuk membantu tempat tinggal sementara bagi keluarga tersebut.
“Ya dari desa juga akan membantu semampunya, terutama untuk kebutuhan sehari-hari dalam sementara waktu ini. Untuk luka cukup serius yah, bahkan yang anaknya yang masih umur 3 tahun lukanya sampai 90 persen, dari bawah sampai rambut terbakar,” pungkasnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post