TEGAL – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tegal kembali menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, Sabtu (12/9/2020). Kebijakan itu diambil menyusul seorang siswinya, terkonfirmasi positif COVID-19 pada Jumat (11/9/2020).
Kepala Tata Usaha MAN Siti Umi Hani mengengemukakan, siswa yang terkonfirmasi positif berinisial N kelas XI.
“Awalnya saya ditelpon dari Dinkes, kemudian saya kroscek langsung ke Kantor Dinkes ternyata benar,” kata Umi kepada wartawan di kantornya, Sabtu.
Umi mengungkapkan, dalam sepekan terakhir sekolahnya memang menggelar KBM tatap muka meski dengan standar dan protokol pebcegahan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah.
N yang berjenis kelamin perempuan tersebut merupakan warga Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
“Info dari Dinkes awalnya N periksa di Puskesmas Bandung karena mengeluh batuk dan pilek pada 2 September. Karena menurut standar puskesmas mengarah, maka diambil swab,” katanya.
Siswi tersebut kemudian masih sempat berangkat sekolah hingga Jumat (11/9/2020) kemarin.
“Keluhannya batuk pilek, kemudian oleh puskesmas dilakukan swab dan hasilnya keluar pada Jumat 11 September 2020, positif,” jelasnya.
Pihak sekolah kemudian memutuskan untuk menghentikan semua aktivitas sekolah. Ruang kelas sekolah juga sudah disemprot desinfektan.
“Semua yang terlibat kontak langsung saya minta semua isolasi mandiri. Karena dalam satu kelas ada 14 anak, dan 5 guru yang terlibat kontak,” kata Umi.
Menurut Umi, pihak Dinas Kesehatan pada Senin pekan depan rencananya akan melakukan tracing untuk melacak seluruh kontak erat.
“Saya diarahkan Dinkes, nanti Senin baik guru dan siswi yang bersangkutan akan ditracing Dinkes ke sekolah untuk rapid dan swab,” imbuhnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Siti Halamah melalui pesan singkat kepada wartawan membenarkan bahwa ada siswa MAN yang terkonfirmasi positif.
“Benar. Dan pihak keluarga sudah kita tracking masih menunggu hasil. Selain itu kita juga akan melakukan tracking teman sekelas dan guru pengajar,” kata Halamah. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post