Akibatnya pedagang enggan menempati ruko atau lapak yang telah di fasilititasi oleh pemerintah.
Kepala Dinas Perindustrian Perdaganagan Koperasi dan UKM Batang, M Isnanto mengataan, pujasera yang di bangun sejak tahun 2015 dengan nilai anggaran Rp 1,2 miliar yang pada tahun 2016 selesai di bangun dan tanggal 26 september 2016 di resmikan oleh Wakil bupati Batang Soetadi waktu itu.
“Berdirinya pujasera bertujuan agar pedaganagn kakilima di sekitar kali sari atau Rumah sakit tidak berjualan di trotoar dan untuk menertibkan pedagang. Namun berjalanya waktu pujasera tidak berkembang atau sepi pengunjung,” ucap M Isnanto kemarin.
Berbagai permintaan pedagang kakilima pujasera pun diupayakan supaya pusat kuluiner tersebut menjadi ramai pengunjung dan pembeli dan permintaan yang terkhir ini agar di buka pintu rumah sakait agar pengunjung rumah sakit bisa memiliki akses ke pujasera.
“Kita sudah melakukan kerjasa dengan pihak Rumah Sakit untuk menggunkan lahan pujasera sebagai lahan parkir rumah sakit, dengan tujuan agar pusat jajan selera rakyat ini menjadi ramai yang secara otomatis ada pembeli dan pengunjungnya,” jelasnya.
Isnanto juga mengatakan sebagai pedagang harus memiliki strategi pemasaran yang baik dan harus juga sebagai pedagang makanan harus memiliki kualitas rasa yang enak, harganya murah pelayanannya ramah dan baik pembeli akan datang sendiri.
“Jangan salahkan tempatnya, kalau tempat itu dimanapun ketika rasanya enak harganya murah dan pelayananya ramah dan bagus, dimana tempatnya akan di cari pembeli tapi kalau harganya mahal, jajanya tidak enak yang daganganya tidak ramah pasti tidak laku,” kata dia.
Bersinergi Antara Dinas Perindustrian Perdagangan Dengan RS
Direktur Rumah Sakit dr. Junedi juga menyebutkan, karena keterbatasan lahan parkir di Rumah Sakit Daerah Kalisari Batang, sehingga harus mencarikan lahan parkir yang bersinergi dengan dinas Perdagangan untuk memanfaatkan lahan parkir pujasera.
“Ada suatu tujuan yang sama bahwa rumah sakit bisa memberikan pelayanan parkir, karena selain memberikan pelayanan di dalam rumah sakit, parkir adalah pintu utama sehingga pelayanan selanjutnya bisa menjadi baik,” kata dr. Junedi.
Ia menambahkan, setelah mendapatkan fasilitas parkir bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk semua pasien dan pengunjung rumah sakit yang membawa sepeda motor harus parkir berda di komplek Pujasera.
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji mengatakan, pihaknya berharap dengan pasien dan pengunjung rumah sakit yang memarkir kendaraan di pujasera biasa berlalu lalang disini yang kemudian bisa belanja di sisni.
“Insyaallah kalau nanti ada parkir disini pujasera akan ikut ramai juga orang yang mau belanja makanan,” kata Wihaji.
“Pemerintah akan membantu mencari solusi bagaimana untuk meramaikan pujasera sebagi pusat kuliner dan dengan adanya parkir disini kami berkeyakinan akan ada perubahan menjadi ramai,” dia memungkasi. (MAQ)
Discussion about this post