BREBES – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Brebes Tahroni menyatakan, pihaknya siap mengantarkan aspirasi pendemo ke pemerintah pusat.
“Hari ini juga, kami akan antarkan aspirasi teman- teman dari honorer K2 ke pemerintah pusat. Pemkab Brebes juga akan mengusulkan ke pemerintah pusat mencoba memperhatikan honorer K2,” ucap Tahroni, di sela – sela demo ribuan guru Guru Tidak Tetap (GTT) di halaman Kantor DPRD Brebes, Selasa 25 September 2018.
Aspirasi yang disuarakan honorer K2, kata dia, yakni tidak membatasi usia dalam pelaksanaan CPNS. Selain itu, pihaknya juga mengeluarkan SK Kepala Dinas agar honorer K2 dapat melaksanakan kepentingan tenaga pendidikan dan pendidikan profesi guru.
“Untuk SK kepala dinas akan segera kita upayakan segera dikeluarkan. Karena memang dibutuhkan untuk teman – teman honorer K2,” ungkapnya.
Sebelumnya ribuan tenaga honorer K2 di Kabupaten Brebes menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Brebes, Selasa 25 September 2018 sekitar pukul 10.00 WIB. Aksi tersebut merupakan sebuah protes atas peraturan batasan usia pada pendaftaran CPNS untuk formasi K2.
Pada pendaftaran CPNS 2018, Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) membatasi usia pendaftar dari golongan K2 maksimal 35 tahun. Padahal, sebagian besar dari mereka berusia lebih dari itu. Mereka yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Brebes berasal dari berbagai instansi pemerintah. Di antaranya dari Dinas Pendidikan, Kesehatan dan instansi lainnya.
Para tenanga honorer baik GTT maupun PTT itu membentangkan poster dan spanduk. Mereka menggunakan pengeras suara untuk berorasi di atas mobil bak terbuka. Selain tidak adilnya batasan usia CPNS bagi kalangan K2, mereka juga meminta agar pemerintah mempercepat revisi UU ASN No. 5 tahun 2014 agar Honorer K2 diangkat menjadi PNS tanpa batasan usia dan tanpa tes. (*)
Discussion about this post