BREBES – Berbagai terobosan telah dilakukan oleh SMK Boarding School Brebes bersama para Pendidik atau Tenaga Kependidikan dan Komite Sekolah yang didukung Yayasan Islam Terpadu di bawah Naungan Abdul Khamid, ST MT. Satu diantaranya, melalui jalinan kerjasama dan kemitraan baik dengan institusi dalam negeri maupun di luar negeri.
Langkah itu dilakukan untuk penyelarasan dan sinkronisasi kurikulum yang dapat menjawab tantangan revolusi industri 4.0. Serta menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik atau tenaga kependidikan dan siswa yang handal.
SMK Boarding School Brebes mengembangkan jaringan internasional dengan menjalin hubungan dengan Kamboja. Di mana, SMK Boarding School Brebes yang memiliki kompetensi Keahlianya Teknik Komputer, Jaringan serta bisnis konstruksi dan properti harus terus melakukan inovasi dan continual improvement dalam berbagai bidang.
“Kunjungan dan kerjasama ini diawali dengan kegiatan seremoni pembukaan di Kampus NPIC yang dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng dan Presiden Director NPIC serta sejumlah kepala sekolah vokasi terkemuka di Kamboja,” ucap Abdul Khamid, Selasa 3 Desember 2019.
Adapun poin kerjasama dalam rangka Benchmarking Programme ini antara lain, di bidang pengembangan kurikulum, kompetensi guru dan siswa, administrasi dan manajemen sekolah. Sehingga mulai tahun depan, para siswa dan siswi dan guru dari kedua negara bisa saling kunjung dan belajar bersama.
Bahkan pihak NPIC bersedia untuk menerima mahasiswa lulusan dari SMK di Indonesia, termasuk SMK Boarding School Brebes untuk melanjutkan kuliah di NPIC tanpa dipungut biaya pendidikan (gratis). Disediakan pula asrama untuk tinggal.
Selain itu, kata dia, dalam kunjungan kerjasama ini, terdapat sejumlah nilai yang dapat diimplementasikan di SMK Boarding School Brebes. Dimana peraturan Kamboja melarang siswa mengendarai sepeda motor dalam lingkungan sekolah, sama seperti di SMK Boarding School.
“Kunjungan ke negara Kamboja dinilai pendidikan karakter sangat ditekankan oleh para guru, mereka sangat menghargai tamu dan sangat disiplin,” jelasnya.
Tampak sejumlah siswa mendorong motor saat keluar dari halaman sekolah pada jam istirahat. Hebatnya lagi para siswa kembali ke rumah untuk makan siang lalu setelah kurang lebih 2 jam istirahat. Mereka kembali lagi ke sekolah untuk melanjutkan KBM sampai pukul 16.00 sore.
Sejak tanggal 27 November sampai 2 Desember 2019, SMK Boarding School Brebes melalui Direktur SEAMEO SEAMOLEC, Dr. Gatot Hari Priowirjanto bersama Mr. Vuthy dan Dr. H. Syahril, MM memfasilitasi pelaksanaan MoU antara SMK Boarding School dengan sejumlah lembaga pendidikan di Kamboja. Di antaranya National Polytechnic Institute of Cambodia (NPIC), Regional Polytechnic Institute Techo Sen Takeo, Preah Bat Preah Norodom Sihamoni General and Technical High School, Academi of Career and Tecnology.
SMK Boarding School Brebes pun menyampaikan kebahagiaannya bisa diikutkan dalam kegiatan tersebut. Sehingga usai kunjungan dari Kamboja bisa langsung diimplementasikan di sekolah.
“Kabar baik ini diharapkan bisa di sosialisasikan kepada warga SMK Boarding School dan SMK-SMK lainya di wilayah Kabupaten Brebes untuk menyiapkan siswa siswinya atau peserta didiknya dalam mengambil kesempatan Beasiswa. Agar Lulusan dari SMK Boarding School, setelah lulus bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, juga dapat melakukan terobosan yang sama, tidak hanya dengan Kamboja tapi juga dengan negara-negara ASEAN lainnya dan juga China, Jerman, dan sebagainya. “Ke depan hanya ada one nation yakni ASEAN yang maju secara bersama, dan siap berkompetisi dengan negara-negara diluar ASEAN,” pungkasnya. (Info Pendidikan/Adv)