TEGAL – Gunung Slamet kini berstatus menjadi normal (Level I), terhitung Jumat (9/10/2020). Status gunung tertinggi di Jawa Tengah itu sebelumnya di level waspada (Level II ) selama satu tahun lebih.
Penurunan status Gunung Slamet ini berdasarkan pengamatan visual dan instrumental yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Dengan kondisi tersebut, selama satu tahun lebih di saat level waspada jalur pendakian ditutup total.
Dengan penutupan tersebut, jalur pendakian di setiap posko (Pendakian Gunung Slamet ) sama sekali tidak ada yang jamah atau yang mendaki sama sekali. Otomatis jalur pendakian tertutup ilalang atau tertutup pohon yang tumbang dan lainnya. Seperti yang terlihat di jalur pendakian Gunung Slamet via Jalur Permadi Jungle Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
“Selama satu tahun jalur tidak ada sama sekali yang jamah. Otomatis jalur ketutup. Dengan adanya kabar bahwa status Gunung Slamet sudah normal, kami mulai membersihkan jalur pendakian,” tutur Burhan Ali pada panturapost, Senin (12/10/2020)
Pembersihan jalur pendakian ini, kata Burhan, perlu waktu beberapa hari untuk terlihat lagi. “Setelah kami cek, kondisi jalur ternyata sudah tertutup rumput, semak belukar, pohon tumbang dan lainnya.”
Dia mengungkapkan, tak hanya jalur saja yang dibersihkan, papan petunjuk jalur pun diperbaiki. “Banyak papan petunjuk jalur yang sudah rusak, rambu-rambu larangan keras untuk naik ke puncak yang keropos. Dan juga ada yang ilang. Kita buat lagi papan petujuk jalurnya,” cetus dia.
“Walau pun status udah normal, posko pendakian masih ditutup. Kami menunggu surat resmi dari dinas terkait soal membuka pendakian. Saat ini kami manfaatkan untuk membersihkan jalur pendakian,” pungkasnya. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post