TEGAL, Panturapost.com – Kepala Sekolah SMK N 3 Kota Tegal, Bejo, membenarkan peristiwa pemukulan senior ke yunior di sekolah tersebut. Bahkan, Bejo menyebut hal itu sebagai tradisi yang sudah lama berjalan.
“Jadi itu untuk pembentukan mental dan fisik. Khususnya bagi siswa jurusan pelayaran. katanya supaya ketika nanti bekerja di laut, sudah terbiasa,” ujar Bejo.
Baca juga: Diduga Dipukuli Senior, Siswa SMKN 3 Kota Tegal Ini Terkapar di Rumah Sakit
Namun, menurut dia, tradisi pukul memukul itu sudah berhenti sejak masa orientasi siswa (MOS) tahun ini. Menurut dia, pelatihan fisik tetap ada tapi dengan cara yang lebih mendidik.
Seperti diketahui, peristiwa pemukulan senior kepada junior terjadi di sekolah tersebut pada Rabu pekan lalu. Pemukulan itu dilakukan oleh sebanyak 20 anak kelas XI kepada sembilan siswa kelas X. Salah satunya adalah Aditya Rizki Fauzi.
Baca juga: Dipukuli Senior, Aditya Tidak Bisa Makan Empat Hari
Adapun terkait sanksi yang akan diberikan kepada pelaku pemukulan, pihak sekolah mengaku belum bisa memberikan tindakan yang tegas. Apakah akan mengeluarkan siswa tersebut atau tidak. (Rhn)
Discussion about this post