SLAWI – Sebanyak 1.453 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menggelar kegiatan syukuran dan santunan kepada anak yatim di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Sabtu (02/09/2023) pagi.
Ketua Forum Guru PPPK Majid Abdilah mengungkapkan, kegiatan ini merupakan ungkapan syukur setelah berhasil melalui perjuangan prioritas 1 baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Rasa syukur ini kami wujudkan dalam acara tasyakuran, menyantuni anak yatim dan pemberian makanan sehat untuk ibu hamil yang beresiko stunting,” katanya.
Pihaknya juga mengundang beberapa tokoh yang telah membantu memperjuangkan baik secara moril maupun materiil.
“Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi munajat kami dan cita-cita kami bersama, hingga pada tanggal 27 Juni 2023 kami dilantik Bupati Tegal Umi Azizah. Alhamdulillah sah menjadi PPPK dan komitmen kami yang pertama terselenggara,” bebernya.
Menurut Majid, penyelenggaraan seleksi CAT 1 dan 2 tahun 2021 telah berhasil mengangkat sebanyak 1.009 PPPK pada tahun 2022. Namun, masih menyisakan 1.530 guru lulus passing grade.
“Kami bersatu untuk memperjuangkan hak P1 baik ke pusat maupun di daerah, pada awal tahun 2022,” ujarnya.
Majid juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mendukung dan membantunya. Di antaranya adalah: Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani, Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Fakihurrokhim, Ketua PGRI Akhmad Wasari, Ketua Komisi IV Achmad Jafar, Jajaran BPKSDM Kabupaten Tegal dan BPKAD serta Kapolres Tegal dan Bupati Tegal Umi Azizah.
Sementara itu, Bupati Umi Azizah merasa senang karena 1.453 guru honorer di Kabupaten Tegal akhirnya diangkat menjadi PPPK.
Dia berharap guru bisa membuat anak-anak menjadi lebih baik lagi dalam akademik maupun perilaku (akhlak).
“Tantangan ke depan bagi para guru juga tidak mudah, seperti beberapa waktu lalu terjadi tren tawuran antar pelajar yang bahkan merenggut korban jiwa,” tandasnya.
Umi mengingatkan bahwa masyarakat juga menuntut pelayanan yang semakin baik lagi bagi putra putri nya terlebih di lingkungan sekolah.
Terakhir, Bupati berpesan bahwa sebagai seorang guru jangan lupa selalu menyertakan anak didiknya pada setiap doa.
“Seorang guru wajib mendoakan anak didik atau murid nya. Hal itu sebagai ikhtiar batin, memohon kekuatan dzat yang maha esa Allah Swt. Saya doakan, semoga bapak ibu guru semuanya selalu bahagia, sehat, dimudahkan segala urusannya, dan selalu dalam lindungan serta bimbingan Allah Swt,” kata Umi Azizah.
Terpisah, Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani yang juga menghadiri acara tasyakuran ini mengungkapkan, perjuangan ini sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2021.
“Proses berjuang itu tidak mudah karena banyak birokrasi yang harus dilalui dan banyak tantangan yang harus dihadapi, walaupun ini bukan komisi saya tapi karena ini aspirasi dari daerah pemilihan saya, tentu apapun akan kita perjuangkan bersama,” ungkap Dewi kepada PanturaPost.
Dewi melanjutkan, pihaknya juga melakukan komunikasi dan menjembatani aspirasi ini kepada fraksi PDI Perjuangan di Senayan.
“Saya berharap kepada guru-guru ini tidak berhenti berjuang sampai disini, tetapi kedepan sebenarnya mereka mempunyai tantangan yang lebih berat lagi di Kabupaten Tegal ini,” harapnya.
Menurutnya, dengan guru yang sekarang sudah jelas statusnya, lebih layak upahnya, Dewi berharap guru memiliki upaya lebih bagaimana mengupayakan kualitas atau mutu pendidikan yang lebih baik lagi.
“Saya menginginkan para guru ini menjadi pondasi utama pembangunan atau penguatan kualitas pendidikan di Kabupaten Tegal, mudah-mudahan ini bisa terlaksana dan sebagian guru yang belum mendapatkan SK PPPK nanti akan saya coba tanyakan ke pusat dan kementerian terkait, upaya apa yang bisa mereka lakukan,” tandasnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post