BREBES – Kasus pembunuhan yang dilakukan ibu muda terhadap anaknya di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes membuat heboh warga sekitar. Tak ada yang menyangka, seorang Kanti Utami, 35 tahun, yang dikenal pendiam bisa berbuat setega itu kepada anak-anaknya.
Seperti yang diungkapkan salah satu tetangga pelaku, Elvin Kristian. Menurutnya, sebelum kejadian, tidak ada yang aneh dari kegiatan sehari-hari pelaku. Hubungan pelaku dengan korban juga baik-baik saja. Seperti hubungan ibu dan anak pada umumnya.
“Semua orang kaget dengan kejadian ini. Saya sebagai tetangganya tidak menyangka. Padahal setiap hari saya melihat Kanti itu sepertinya sayang sama anak-anaknya,” kata Elvin kepada PanturaPost, Senin (21/3/2022). Elvin yang merupakan tokoh pemuda desa setempat itu ikut mengawal keluarga korban hingga dirujuk ke rumah sakit.
Dia menambahkan, sebelum menetap di rumah orang tuanya di Tonjong, Kanti sempat ikut suaminya merantau. Setelah itu, pulang kampung beberapa bulan lalu dia sempat ikut orang merias pengantin dan membuka salon kencantikan.
“Tapi akhirnya salonnya tutup, kurang tahu kenapa. Mungkin karena suaminya sudah bekerja lagi,” katanya.
Menurut informasi, suami Kanti memang sempat menganggur karena habis kontrak pekerjaannya. Kini suaminya bekerja sebagai petugas keamanan atau satpam di sebuah perusahaan di Jakarta.
Soal hubungan Kanti dengan keluarganya, kata Elvin, juga terlihat baik-baik saja. Termasuk hubungan dengan keluarga suami juga tampak tidak pernah ada masalah. “Sama keluarga suaminya juga baik hubungannya. Bahkan mereka sering membantu Kanti,” katanya.
Elvin mengatakan, begitu kejadian itu, suami Kanti langsung pulang dari Jakarta. Dia pun menangis dan tidak menyangka peristiwa tragis itu menimpa keluarga kecilnya.
“Kemarin ketemu saya langsung saua peluk. Dia menangis seperti tidak percaya kejadian itu,” kata Elvin.
Elvin yang saat ini aktif mengawal kasus ini berharap kepada seluruh pihak untuk mendoakan agar korban dan keluarganya diberi kekuatan. Sebab, saat ini pihaknya sedang fokus memastikan kondisi korban yang selamat.
“Kalau untuk lukanya sudah mulai membaik. Bahkan anaknya yang kecil itu sudah bisa diajak komunikasi. Dan yang terpenting itu kan masa depan mereka setelah ini supaya tidak mengalami trauma,” jelasnya.
Pihak keluarga, kata Elvin, sudah bertemu dengan staf dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membicarakan masa depan 2 anak pelaku. “Intinya sih nanti akan ada karantina selama beberapa waktu untuk memulihkan mental anak-anak,” katanya. (*)
Discussion about this post