BREBES, Panturapost.com – Tanggul Sungai Pemali di Desa Tengki Kecamatan Brebes kondisinya makin kritis. Tanggul tersebut merekah hingga sepanjang 33 meter. Warga yang tinggal di 9 Desa diimbau waspada.
Kondisi itu mengkhawatirkan warga sekitar. Sebab, jika terjadi bobol dikhawatirkan bisa merendam 9 Desa di Brebes bagian utara. Di antaranya Desa Tengki, Kedunguter, Pasarbatang, Kalikamal, Randusanga Wetan, Randusanga Kulon, Limbangan Wetan dan Limbangan Kulon serta Kelurahan Brebes.
Warga setempat, Nurokhman mengungkapkan, rekahan terjadi setelah hujan besar yang mengguyur Tengki pada Kamis malam (27/12). Menurutnya, kondisi rekahan menjadi kekhawatiran warga sekitar. “Saya khawatir sekali, mudah-mudahan tidak terjadi bencana banjir,” ucapnya penuh harap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Eko Andalas M berharap Kades Tengki dapat menggerakan warganya untuk secepatnya bergotong royong dan membentuk posko pengamat tanggul dari desa setempat.
“Selambatnya pada 3 Januari 2018 alat berat dari BBWS Pemali Juana Semarang sudah melakukan pengerjaan pemeliharaan tanggul untuk mengolah kembali tanggul agar makin kuat.”

Bupati Brebes Idza Priyanti meninjau kondisi rekahan pada Jumat sore, 29 Desember 2017. Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengintruksikan kepada Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (DPSDAPR) Agus Asy Ari untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.
Idza juga sempat turun langsung memasang terpal untuk mengantisipasi guyuran hujan agar tidak langsung turun ke tanggul. “Untuk menutup seluruh tanggul, dibutuhkan 15 terpal dengan ukuran 4 X 6 meter,” terang Idza kepada warga setempat yang ikut mengrumuninya.
Kepada para warga, Bupati menghimbau untuk berdoa dan berjaga jaga, mudah-mudahan tidak turun hujan malam ini. “Mari kita berdoa semoga Allah SWT tetap melindungi kita tetap aman dijauhkan dari marabahaya, dan besok ikut gotong royong mencegah tanggul bobol,” ajaknya.
Kepala DPSDAPR Agus Asy Ari menginformasikan kalau alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana (PJ) sudah meluncur dari Semarang.
Penanganan darurat rekahan tanah di tanggul sungai Pemali di Desa Tengki dengan bebatuan dan ditutup dengan terpal. Dengan cara tersebut, diharapkan agar air hujan tidak masuk langsung dalam rekahan tanah yang dapat menyebabkan tanggul rapuh dan akhirnya longsor. (Rhn/wasdiun)
Discussion about this post