TEGAL – Petani bawang putih di Desa Tuwel dan Rembul pada, Selasa (7/8) usai melakukan panen cukup besar sebanyak 3 ton. Jumlah hasil itu dipanen dari total lahan tanah seluas 2 ribu meter persegi.
Dalam panen itu, dihadiri oleh Plt Bupati Tegal, Umi Azizah, perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah dan lainnya. Bawang putih di daerah itu memang cukup terkenal, lantaran ukurannya yang cukup besar. Produk hortikultur itu bahkan sudah dikenal hingga nasional.
Pemerintah pusat melalui Bank Indonesia pun menentukan ada 8 daerah yang diproyeksikan untuk swasembada benih bawang putih. Dari 8 daerah itu, Desa Tuwel masuk mewakili Kabupaten Tegal sebagai daerah untuk swasembada benih bawang putih.
Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi BI Jawa Tengah Dian Nugraha mengatakan, tujuan pembenihan hasil panen tersebut untuk mencapai swasembada bawang putih.
Dia membeberkan, keperluan untuk mencapai swasembada bawang di Indonesia mencapai 50 ribu sampai 60 ribu ton benih bawang putih. Namun saat ini, ketersediaan jumlah benih bawang putih masih di angka 5 ribu ton sejak tahun 2014 di Kabupaten Tegal. Artinya target swasembada benih bawang putih baru terpenuhi 5 persen di Indonesia.
“(Semoga) lewat program ini, bisa mengejar sisanya lagi. Sebab, tidak hanya di Kabupaten Tegal saja program bawang putih ini, melainkan di tujuh tempat lainnya di seluruh Indonesia,” katanya.
Berdasarkan datanya, dari delapan tempat produk unggulan bawang putih di Indonesia, tiga di antaranya berada di Jawa Tengah. “Tiga tempat itu yakni di Karanganyar, Temanggung, dan Kabupaten Tegal. Program ini juga mengharuskan importir menanam benih bawang putih di Indonesia minimal sebanyak 5 persen,” ujarnya.
Kromosom Ganda
Sebenarnya, pihak akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ikut mengembangkan produk bawang putih tuwel. Salah satunya yakni Sobir. Dia mengharapkan, setelah ini para importir ke depannya bisa memakai benih sebanyaknya dari Indonesia.
Dia mengungkapkan, metode penanaman bawang putih di Tuwel telah memakai metode kromosom ganda. Cara itu membuat ukuran bawang putih lebih besar dan lebih wangi ketimbang produk impor dari China maupun lainnya.
“Sebenarnya masalah-masalah teknis seperti kejenuhan tanah sudah teratasi dengan metode itu. Karena ukuran umbi jadi lebih besar serta wangi. Maka produk unggulan ini harus berjaya kembali,” tegas dia. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post