PEMALANG – Hasil observasi Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, diduga hewan buas yang menyerang puluhan kambing warga di lereng Gunung Slamet adalah jenis anjing pemburu. Diduga anjing tersebut tertinggal oleh pemiliknya di hutan sekitar lereng.
Karakter anjing pemburu itu tidak memakan daging. Tetapi hanya membunuh dan menghisap darahnya. “Jadi anjing pemburu itu hanya membunuh tapi tidak memangsanya. Tidak memakan dagingnya. Setelah itu ya kambing ditinggal begitu saja,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Joni, Jumat, 6 Juli 2018.
Dugaan jenis hewan liar yang menyerang kambing warga adalah anjing pemburu diperkuat dari keterangan warga yang melihat secara langsung. Selain itu, ditemukan juga jejak mirip kaki anjing di sekitar kandang.
Dari hasil pendataan yang dilakukan Dinas Pertanian, serangan anjing pemburu tersebut sudah berlangsung selama 2 pekan terakhir. Yakni di desa Jurangmangu dan Gunungsari Kecamatan Pulosari. Adapun jumlah total kambing yang menjadi korban sebanyak 47 ekor. “Di Jurangmangu ada 17 ekor, sisanya di Gunungsari,” ujar dia.
Dia melanjutkan, pada tahun sebelumnya, serangan anjing pemburu juga terjadi di Desa Penakir, Kecamatan Pulosari. Namun, tidak diketahui jumlah pasti kambing yang mati saat itu. “Tahun ini justru menyerang Jurangmangu dan Gunungsari. Kabarnya juga serangan anjing liar meluas ke desa-desa di Perbatasan Pemalang dan Kabupaten Tegal.”
Pihaknya mengimbau kepada warga untuk tidak mengkonsumsi kambing yang sudah terkena luka gigitan anjing. Sebab, dikhawatirkan, kambing tersebut sudah tertular virus rabies dan bakteri.
Saat ini dinas dan warga setempat sedang berupaya untuk menangkap anjing pemburu tersebut. Yakni dengan cara memasang jebakan di sejumlah kandang kambing. (Sumber: Panturapost.id)
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
Discussion about this post