PANDEMI Corona membuat tempat wisata di Kabupaten Tegal ditutup beberapa waktu lalu. Penutupan tersebut tentu saja berimbas pada turunnya tingkat hunian (okupansi) hotel di obyek wisata. Dan, membuat para pengelola hotel harus berpikir keras untuk tetap eksis.
Seperti yang diakui seorang managing director Sekar Ayu Hotel dan Banyuaji Villa, Hana Rihananti (32). Hotel yang berada di tempat wisata Pemandian Air Panas Guci itu sempat ditutup. Namun properti yang ada di hotel harus tetap dipelihara. Karena itu, karyawan tetap harus dipertahankan.
“Saat tutup, gaji karyawan tidak full. Hanya setengah saja. Saya sempet jadi reseller donat untuk tambahan gaji karyawan yang saya pertahankan,” tutur Hana kepada panturapost, Kamis (5/11/2020).
“Kebetulan saudara saya produksi donat. Saya ikut jualkan lewat online. Pesanan datang dari relasi dinas, dari Jakarta, dan banyak lainnya. Yah hasilnya lumayan, walapun tidak banyak,” tutur Hana.

Semasa tutup, bisnis perhotelan yang ia pegang tidak bisa ditinggalkan. Apalagi ada staff, karyawan, dan properti. Jadi sebisa mungkin mendapatkan penghasilan tambahan, meskipun sedikit tetapi masih di wilayah sekitar.
“Demi karyawan, kami lakukan apapun. Karyawan saya juga harus mendapat penghasilan di saat kondisi pandemi agar kebutuhan ekonomi mereka terus berjalan dan properti yang ada di hotel tetep terjaga,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi sulit di masa pandemi bukan ia saja yang mengalami. Tetapi semua pebisnis mengalami dan pasti melakukan sesuatu untuk bertahan.
Saat hotel di tempat wisata mulai dibolehkan dengan protokol kesehatan, Hana pun segera menerapkan strategi meningkatkan okupansi hotelnya. “Kita kasih diskon besar-besaran. Mulai dari harga seluruhnya disamakan dengan harga weekday. Ditambah lagi dengan diskon sampai 50 persen. Rencananya saya berlakukan sampai nanti high season tahun baru,” ungkapnya.
Namun semenjak wisata Guci kembali dibuka, tingkat hunian hotelnya belum meningkat. Apalagi salah satu magnet Guci, yaitu pamandian air panas atau pancuran 13 atau pancuran 5, masih ditutup.
“Walaupun kemarin ada libur panjang, dan pengujung wisata Guci ramai. Tapi untuk okupansi, menurut saya masih gak terlalu signifikan,” ujarnya.
Karena itu, dengan sekarang ini, dia terus melakukan strategi untuk meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan. (*)
Editor: Muhammad Abduh
Discussion about this post