Usaha tersebut yang rintis sejak setahun terakhir ini. Di saat teman-temannya yang lain sibuk mengadu nasib di ibu kota, pemuda asal RT 04/RW 02 Desa Balapulag Wetan, Kecamatan Balapulanh, Kabupaten Tegal, itu memilih pulang kampung. Dia mencoba peruntungan dengan berbisnis olahan kayu tersebut.
Taufik merupakan pemuda yang kreatif. Dia juga gigih dan tak mengenal kata putus asa. Buktinya, pemuda alumni Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro (Undip) itu tak menyerah ketika ratusan kali gagal membuat jam tangan kayu.
Awalnya, Taufik hanya iseng membikin jam tangan berbahan kayu. Waktu itu pada 2017, dia ingin punya jam tangan kayu, tapi tak mampu membeli karena harganya mahal.
Berikut proses pembuatan jam tangan kayu.
Discussion about this post