BREBES – Sebagai bentuk perhatian Pemkab Brebes kepada masyarakat yang kurang mampu, sebanyak 1.600 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Brebes akan diselesaikan pada tahun 2019 melalui APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten Brebes. Perbaikan RTLH tersebut dibarengi juga dengan jambanisasi.
Wakil Bupati Brebes Narjo saat sosialisasi kepada penerima RTLH dan Jambanisasi di Aula Balai Desa Dukuhturi Kecamatan Ketanggungan, Rabu (10/4) mengajak pada penerima RTLH dan Jambanisasi agar merubah budaya sehat di lingkungannya. Di antaranya tidak buang air besar (BAB) sembarangan.
“Jaman sudah modern, maka kita harus memperbaiki budaya yang kurang sopan menjadi lebih sopan lagi, menjadi lebih baik dengan BAB ditempat yang tertutup,” ajak Narjo.
Narjo berbicara di hadapan 424 calon penerima bantuan perbaikan RTLH. Mereka yang berasal dari Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo dan Kersana itu mengikuti sosialisasi tahapan dan prosedur pemberian bantuan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) Kabupaten Brebes.
Sesuai data terpadu program penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu yang sedang divalidasi Kementerian Sosial, di Kabupaten Brebes sedikitnya hingga saat ini ada 173.000 unit rumah yang dinyatakan tidak layak huni dan tercatat baru sekitar 6.558 unit yang sudah ditangani dengan pendanaan APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBD Kabupaten Brebes.
“Kita akan terus upayakan agar semua rumah yang ada di Brebes layak huni, sehingga orang yang ada di dalamnya merasa nyaman untuk menempatinya,” ujar Narjo.
Sementara itu, Kepala Dinperwaskim Kabupaten Brebes Sutaryono mengatakan, sebanyak 424 peserta sosialisasi merupakan calon penerima bantuan RTLH dan jambanisasi yang berasal dari tiga kecamatan. Dengan rincian 160 dari Kecamatan Ketanggungan, 158 dari Kecamatan Banjarharjo dan 106 dari Kecamatan Kersana.
“Untuk memastikan bantuan tepat sasaran, kami telah membentuk tim vasilitator yang bertugas melakukan verifikasi yang terjun langsung kelapangan. Sehingga penerima bantuan benar-benar tepat sasaran,” jelas Sutaryono. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post