TEGAL – Salah seorang warga Desa Pengarasan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Andi Siswanto (48), Minggu (29/3) tewas usai tertimpa bangunan rumahnya yang roboh. Diduga, dak beton rumah yang dibangun 2 tahun lalu itu runtuh akibat konstruksi bangunan yang buruk.
Ayah korban, Ramyad (65), mengatakan saat itu, anaknya hendak dilanjutkan pekerjaannya dengan melepas kayu dan bambu penyangga. Namun, tiba-tiba dak beton runtuh menimpa korban.
“Itu kan kayu-kayu penyangga dak beton dilepas, karena pembangunan mau dilanjutkan. Nah tiba-tiba dak langsung ambruk. Kalau pekerja selamat semua karena sempat lari. Anak saya sempat lari, tapi tertimba reruntuhan bangunan dan akhirnya meninggal,” katanya.
Menurut Ramyad, korban akan melanjutkan pembangunan rumahnya yang sudah mangkrak selama dua tahun. Korban pun melepas semua kayu penyangga dak betok agar pekerjaan segera dimulai. Namun sial, selama beberapa menit, bangunan dak beton tersebut justru ambruk.
“Ya posisi anak saya di bawah reruntuhan bangunan beton itu. Anak saya tidak sempat menyelamatkan diri,” ujarnya.
Setelah mendapatkan laporan, relawan dari BPBD, PMI, Polsek, dan BPBD Kota langsung mendatangi lokasi. Proses evakuasi pun cukup sulit karena posisi korban tepat di bawah puing puing reruntuhan. Setelah satu jam, korban berhasil dievakuasi dan jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Muhammadiyah Singkil, Adiwerna.
“Evakuasi, cukup lama, karena posisi korban berada di bawah puing puing bangunan yang cukup besar,” kata salah seorang relawan BPBD Kabupaten Tegal, Muhammad Imam Wisnu.
Proses evakuasi mengerahkan banyak relawan dan menggunakan alat alat manual seperti linggis, ketting pemotong beton, tang baja, dan lain lain. Proses evakuasi pun dilakukan secara hati hati karena dikhawatirkan mengenai korban.
“Kita kan harus potong beton dulu, kemudian diungkit menggunakan linggis. Ya setelah 1 jam kemudian, korban baru bisa kita evakuasi,” ujarnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post