TEGAL – Saat suhu politik Pilpres yang semakin memanas, pendukung Capres dan Cawapres 01 dan 02 di Kabupaten Tegal justru mendeklarasikan semangat perdamaian atau persatuan.
Selain sepakat kembali bersatu, mereka juga menolak ajakan people power . Tak para tokoh agama, sejumlah warga pendukung Capres-Cawapres Paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kabupaten Tegal turut menyerukan tolak people power. Setidaknya ditunjukkan oleh dua warga yang menjadi pendukung Capres 02 Prabowo Subianto. Yakni Jamjuri (51) dari Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah dan Muhadi (45), Warga Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.
Keduanya menyatakan sepakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan pasca Pemilu 17 April lalu. “Sudah saatnya kita kembali bersatu. Perbedaan politik merupakan hal yang biasa,” ujar dia.
Mereka berdua ikut deklarasi aksi tolak people power bersama para pendukung kubu Capres 01 di Kabupaten Tegal.
Kegiatan yang dihadiri ratusan pendukung capres 01 dan 02 itu digelar bersamaan dengan momen buka bersama yang diselenggarakan Polres Tegal di Lapangan Aspol Kalibliruk, Kecamatan Slawi, Kamis (16/5/2019) petang.
Dalam acara deklarasi dan buka puasa bersama ini, Jamjuri mengambil aba-aba dan memimpin pembacaan deklarasi tolak aksi people power dengan diikuti ratusan warga lainnya yang hadir pada acara buka bersama itu.
“People Power tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang menjunjung demokrasi. People power dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Mari kita bersama untuk menolak ajakan people power demi indonesia yang lebih maju,” teriak Jamjuri, memimpin ratusan warga lainnya saat membacakan deklarasi.
Masyarakat sudah bisa kembali dalam kehidupan yang damai dan iklim sejuk usai Pemilu pada bulan lalu. “Seharusnya, kita serahkan ke KPU saja segala hasilnya. Meski saat Pemilu lalu memilih 02, bagi saya, ajakan people power itu inkonstitusional dan dapat memecah belah persatuan. Yuk, mari kita jaga kebhinekaan dan NKRI,” ucap Jamjuri.
Sementara, hal yang sama diungkapkan juga oleh Muhadi yang saat Pemilu 2019 lalu memilih Paslon Prabowo-Sandiaga. “Isu people power jangan sampai merusak kedamaian dan ketentraman yang ada di Kabupaten Tegal. Saya berharap Kabupaten Tegal tetap damai dan sejuk. Kalau ada yang mengganjal, seharusnya lewat jalur hukum dan bisa ke Mahkama Konstitusi,” ucap Muhadi.
Maka dari itu, kedua pendukung yang berbeda itu sepakat menyatakan siap mendukung dan membantu TNI-Polri dalam menciptakan suasana yang aman dan tentram. Apalagi saat ini, tengah dalam suasana bulan Suci Ramadhan, bulan yang penuh ampunan dan kasih sayang.
Perwakilan pendukung Capres-cawapres 01, Rudi Petir (47), Warga Slawi Kulon, Kecamatan Slawi itu mengatakan sangat mendukung acara deklarasi damai bersama pendukung 02 yang digagas Polres Tegal.
“Setelah dalam Pemilu kemarin kita mendukung Capres 01 Bapak Joko Widodo, kini kita siap untuk menciptakan suasana damai bersama-sama untuk persatuan bangsa. Sudah saatnya kita kembali bersatu. Perbedaan politik merupakan hal yang biasa,” ucapnya Rudi.
Sementara itu, Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto berkomitmen dan sangat mengapresiasi niat baik kedua pendukung Capres di Kabupaten Tegal untuk sama-sama menciptakan suasana damai. “Kegiatan ini sangat baik dan menyejukan suasana sehingga harus didukung dan patut diapresiasi,” ucap AKBP Dwi Agus. (*)
Editor : Muhammad Abduh
Discussion about this post