BREBES, Panturapost.com – Suara deru mesin perahu memekakkan telinga. Perahu berukuran panjang lima meter dan lebar satu meter itu membawa kami, para wartawan media online dan televisi menelusuri hutan mangrove di Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Brebes, Jawa Tengah, Selasa pekan lalu.
Pohon bakau yang tumbuh di lahan ratusan hektare tersebut tampak lebat. Sehingga membuat kawasan pesisir pantai utara laut jawa tersebut tampak rindang. Selain menggunakan perahu, pemandangan hutan mangrove juga bisa juga dinikmati dengan berjalan kaki. Pengelola menyediakan track sepanjang 690 meter yang membelah hutan mangrove. Jalur untuk pejalan kaki tersebut terbuat dari lempengan kayu selebar 1,5 meter.

Menurut koordinator pengelola hutan bakau tersebut, Mashadi, ada berbagai jenis tanaman bakau yang ditanam di pesisir desa tersebut. Di antaranya Rizophora Mucronata dan Avicena Marina (Api-Api) yang ditanam pada 2006. Mashadi mengklaim, dibandingkan dengan Rembang, Pati, dan Pemalang, hutan mangrove yang ada di Brebes ini paling luas. “Bisa jadi paling luas se Jawa Tengah,” kata dia.
Saksikan perjalanan menelusuri hutan bakau Pandansari dengan perahu:
Saat ini rata-rata jumlah pengunjung yang datang ke objek wisata hutan mangrove pandansari ini mencapai 2.000 orang per bulan. Pada hari-hari tertentu, seperti lebaran, jumlah pengunjung bisa sampai 9.000 orang. Pihak pengelola menyediakan enam perahu wisata untuk mengantarkan pengunjung dari dermaga menuju track hutan mangrove. Hanya dengan mengeluarkan biaya Rp 15 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati rindangnya hutan bakau dengan perahu maupun berjalan kaki.
Sayangnya, masih banyak sampah berserakan di sekitar track pengunjung. Ini lantaran masih minimnya tempat sampah di hutan tersebut sehingga membuat pengunjung tak punya pilihan lain selain membuang sampah tidak pada tempatnya. “Masih kotor banyak sampah. Mau buang sampah juga susah enggak ada tempatnya,” ujar salah seorang pengunjung Ahmad, 27 tahun.
Saat ini pengelolaan wisata hutan bakau tersebut masih dilakukan secara swadaya oleh warga setempat. Tahun ini, pemerintah kabupaten Brebes telah mengucurkan dana sebesar Rp 1,9 miliar yang bersumber dari APBD 2016, untuk mengembangkan wisata mangrove di sana. (Rhn/Tempo)
Selanjutnya: WISATA ALAM BREBES: Hutan Bakau Pandansari, Areal Tambak yang Disulap Jadi Objek Wisata
Discussion about this post