TEGAL – Setelah ditutup selama empat bulan, sejak Maret 2020, Objek Wisata Guci mulai dibuka kembali untuk wisatawan pada Minggu (5/7/2020). Tim Gugus Tugas Kabupaten Tegal pun menggelar simulasi wisata pemandian air panas itu, Sabtu (4/7/2020).
Pantuan PanturaPost saat simulasi, sebelum masuk pengunjung harus mengatre sesuai jarak yang sudah diatur petugas. Pengujung juga dicek suhu tubuhnya. Termasuk cek KTP dengan menggunakan alat khusus untuk pendataan pengunjung. Bagi pengujung balita dan lanjut usia tidak boleh masuk wisata guci dikarenakan rawan terpapar virus corona.
Saat di dalam tempat wisata, pengunjung bisa menikmati sejumlah wahana dan fasilitas, kecuali pemandian air panas. Wisatawan akan dipantau oleh tim gugus tugas yang ada di sejumlah titik strategis. Pengunjung juga harus memakai masker dan tidak boleh melepasnya. Di sektor pusat oleh-oleh, setiap pedagang diberi jarak dan pembatas plastik.
Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal, Suharinto, mengatakan pemeriksaan KTP terhadap pengunjung dilakukan untuk memastikan mereka warga Kabupaten Tegal atau bukan. Jika ada pengujung di luar Kabupaten Tegal untuk sementara harus putar balik.
“Untuk pengujung akan dibatasi dalam sehari cuman 350 orang sampai tanggal 18 Juli 2020. Sedangkan untuk buka operasional dimulai pukul 07.00 WIB,” katanya.

Terkait kapan fasilitas pemandian air panas seperti Pancuran 13, Pancuran 5, dan pemandian lainya dibuka, Suharinto masih menunggu rekomendasi dari Disporapar Provinsi atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tegal.
Bupati Tegal Umi Azizah yang ikut dalam simulasi mengatakan, masih ada beberapa hal yang harus dilengkapi dan diperbaiki lagi. Seperti area tempat parkir yang perlu ditertibkan lagi, dan ketersediaan tempat cuci tangan yang belum merata.
“Jika semua sektor wisata Guci ingin segera buka dan kembali normal, harus diperbaiki lagi. Terutama untuk memenuhi sarana protokol kesehatan harus ada semuanya,” katanya.
Menurut Umi, setiap pengunjung tempat wisata wajib mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan pemeriksaan suhu tubuh. Langkah ini dilakukan agar jangan sampai dengan dibukanya wisata ini, muncul klaster baru COVID-19 dari objek wisata guci.
“Tapi jika terjadi klaster baru, maka sangat terpaksa akan menutup wisata. Akan tetapi, Jika setiap evaluasi hasilnya bagus dan tidak ada penambahan kasus positif COVID-19 dari pembukaan objek wisata, maka bertahap jumlah pengunjung akan ditambah,” pungkasnya. (*)
Editor: Irsyam Faiz
Discussion about this post